Rabu, 05 Oktober 2011

Sistem Informasi Akuntansi



Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :
* SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
* Berpegang pada prosedur yang relatif standar
* Menangani data rinci
* Berfokus historis
* Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :
* Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
* Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
* Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:
* Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
* Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
* Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen.
Adapun perbedaan keduanya adalah :
* SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
* SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:
* Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
* Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
* Meningkatkan efisiensi
* Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
* Meningkatkan sharing knowledge
* Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :
* Spesialis Informasi
* Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:
* Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
* Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :
* Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
* Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :
* Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
* Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

Peranan Teknologi Informasi Akuntansi dalam Organisasi


Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan di bidang teknologi dan informasi, seiring dengan terciptanya alat-alat pendukung dari teknologi dan informasi tersebut. Perkembangan Teknologi informasi ini pun kini telah mencapai berbagai bidang dan lapisan masyarakat. Dengan dukungan tersebut, suatu organisasi memiliki keunggulan dalam mengaudit sistem informasi akuntansi berbasis komputer, pada upaya meningkatkan penyediaan informasi terhadap proses pengambilan keputusan oleh manajemen dalam pengembangkan maupun penyusunan suatu sistem, sehingga senantiasa memiliki sinergi untuk eksis dalam dunia bisnis.

Sistem informasi Akuntansi adalah serangkaian prosedur dalam mengumpulkan data, memproses berbagai transaksi yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna sehingga dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan serta bisa dilakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Teknik-teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam menganalisis, merancang, dan mendokumentasikan sistem dan hubungan antar subsistem.


Sistem Informasi Akuntansi memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas dan transaksi-transaksi yang dilaksanakan oleh organisasi.
  2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
  3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga harta organisasi.


Alur sistem informasi akuntansi terbagi dalam dua bagian:
  1. Operasional, yang merupakan alur dari mulai terjadinya transaki sampai terekamnya transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen, yaitu:
    • Siklus Pendapatan, mencakup kegiatan penjualan dan penerimaan dalam bentuk uang tunai.
    • Siklus Pengeluaran, mencakup kegiatan pembelian dan pembayaran dalam bentuk uang tunai.
    • Siklus Produksi, yang mencakup kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk.
    • Siklus Keuangan, yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.
  2. Penyusunan laporan, yaitu alur yang mengubah dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari alur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak eksternal maupun laporan manajemen yang ditujukan untuk pihak internal perusahaan.


Berkat teknologi informasi, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia, seperti:
  • Melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses yang menggantikan peran manusia.
  • Berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia yang melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
  • Memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai bagian yang berbeda dalam organisasi dan menyediakan banyak informasi ke manajer.
  • Mempengaruhi interface organisasi dengan lingkungan, seperti pelanggan dan pemasok.
  • Dapat digunakan dalam membentuk strategi untuk menuju keunggulan yang kompetitif, diantaranya:
    1. Strategi biaya: meminimalisir biaya/ memberikan harga yang lebih murah terhadap pelanggan, menurunkan biaya dari pemasok.
    2. Strategi diferansiasi: mengembangkan cara-cara untuk membedakan produk/ jasa yang dihasilkan perusahaan terhadap pesaing sehingga pelanggan menggunakan produk/jasa karena adanya manfaat atau fitur yang unik.
    3. Strategi inovasi: memperkenalkan produk/jasa yang unik, atau buat perubahan yang radikal dalam proses bisnis yang menyebabkan perubahan-perubahan yang mendasar dalam pengelolaan bisnis.
    4. Strategi pertumbuhan:
      mengembangkan kapasitas produksi secara signifikan, melakukan ekspansi ke dalam pemasaran global, melakukan diversifikasi produk/jasa bam, atau mengintegrasikan ke dalam produk/jasa yang terkait.
    5. Strategi aliansi: membentuk hubungan dan aliansi bisnis yang baru dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan lain-lain.

Faktor Pendorong dalam Implementasi Sistem Informasi Akuntansi



Respon bagian akuntansi dan manajer koperasi sangat positif berkeinginaan untuk maju mengakibatkan mereka sangat antusias mengikuti semua kegiatan pengelolaan koperasi berbasis soft ware MYOB, dengan cara ini semua pencatatan dan pembukuan yang serba manual telah beralih menjadi berbasis soft ware MYOB, sehingga sekarang dapat dengan mudah memasukkan data dalam jumlah yang banyak, mengolah data dengan cepat dan mengetahui hasil-hasilnya dengan cepat untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan kegiatan setiap saat dan pengembangan koperasi.
Dengan cara pencatatan dan pembukuan yang serba manual, pengelola koperasi memang merasakan banyak kekurangan dan kesuliatan untuk menjalankan usaha, apalagi untuk membesarkan, sebagai contoh masalah jumlah dan semakin banyaknya jenis barang , akan semakin menyulitakan usaha koperasi untuk berkembang. Seharusnya semakin banyak jumlah barang dan jenisnya justru akan semakin memajukan usaha koperasi dalam meningkatkan jumlah usaha yang pada giliranya akan meningkatkan jumlah laba.
Dengan semangat maju yang tinggi akan besar harapan dengan selesainya program vucer mereka dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik, tertata dan meningkat labanya.

Senin, 03 Oktober 2011

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

TEORI DASAR


Definisi Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi adalah
serangkaian dari satu atau lebih komponen
yang saling berelasi dan
berinteraksi untuk mencapai suatu
tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian
prosedur, dan teknologi informasi.
(Romney&Steinbart, 2000)

Fungsi Utama Sistem Informasi
Akuntansi
Ada 3 fungsi utama dari sistem
informasi akuntansi bagi perusahaan,
yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data
dari semua aktivitas dan transaksi
perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi
yang berguna dalam pengambilan
keputusan yang memungkinkan bagi
pihak manajemen untuk melakukan
perencanaan, mengeksekusi perencanaan
dan mengontrol aktivitas
c. Menyediakan kontrol yang cukup
untuk menjaga aset dari organisasi,
termasuk data. kontrol ini memastikan
bahwa data akan tersedia ketika
dibutuhkan dan data tersebut akurat
dan dapat dipercaya. (Romney &
Steinbart, 2000)

Tujuan Pengembangan Sistem
Informasi Akuntansi
Salah satu tujuan dari pengembangan
sistem informasi akuntansi adalah
untuk menambah nilai bagi perusahaan.
Sistem informasi akuntansi dapat
memberi nilai bagi perusahaan dengan:
a. Informasi yang akurat dan tepat
waktu.
b. Penerapan sistem informasi akuntansi
yang meningkatkan kualitas dan
mengurangi biaya.
c. Meningkatkan pengambilan keputusan
yang tepat.
d. Meningkatkan pembagian pengetahuan
(knowledge sharing).

2.4 Subsistem Dasar dalam Sistem
Informasi Akuntansi
Subsistem dasar dalam sistem informasi
akuntansi ada 5 siklus subsistem
yang terdiri dari pelaku, serangkaian
prosedur, dan teknologi informasi.
(Romney & Steinbart, 2000), yaitu:
a. Expenditure Cycle (Siklus Pembelian)
b. Production Cycle/Conversion Cycle
(Siklus Produksi)
c. Revenue Cycle (Siklus Penjualan)
d. Human Resource/Payroll Cycle (Siklus
Penggajian)
e. Financing Cycle (Siklus Keuangan)
Kelima siklus di atas memberikan
data transaksi pada General Ledger &
Reporting Systems (Siklus Pencatatan)
untuk pencatatan dan komunikasi
informasi. General Ledger & Reporting
Systems meliputi semua kegiatan yang
berhubungan dengan penyiapan laporan
keuangan dan laporan manajerial
lainnya, termasuk transaksi yang tidak
rutin dan jurnal penyesuaian yang
beraneka ragam. (Romney & Steinbart,
2000)
2.5 Proses dan Siklus Akuntansi
Akuntansi adalah proses dari 3
aktivitas yaitu: mengidentifikasi, mencatat,
dan mengkomunikasikan kejadian
ekonomi dari sebuah organisasi. Proses
pertama adalah identifikasi, yaitu
aktivitas memilih kegiatan yang termasuk
kegiatan ekonomi. Proses kedua
adalah pencatatan, yaitu semua kejadian
ekonomi tersebut dicatat untuk menyediakan
sejarah dari kegiatan keuangan
dari organisasi tersebut. Proses ketiga
adalah komunikasi, informasi yang telah
didapat dari identifikasi dan pencatatan
tidak akan berguna bila tidak dikomunikasikan.
informasi ini dikomunikasikan
melalui persiapan dan distribusi dari
laporan akuntansi, yang paling umum
disebut sebagai laporan keuangan.
Sistem informasi akuntansi tidak
lepas dari siklus akuntansi yang meliputi
urutan siklus sebagai berikut:
a. Analisis transaksi bisnis, seperti pengumpulan
bukti-bukti transaksi yang
terjadi
b. Menjurnal transaksi-transaksi tersebut
c. Mem-posting jurnal tersebut ke buku
besar (general ledger)
d. Menyiapkan neraca saldo
e. Menjurnal dan mem-posting penyesuaian
(jurnal penyesuaian)
f. Menyiapkan neraca penyesuaian
g. Menyiapkan laporan keuangan, berupa
laporan laba rugi (income statement),
laporan perubahan modal (statement of
equity) dan neraca saldo (balance sheet)
h. Menjurnal dan mem-posting penutup
(jurnal penutup)
i. Menyiapkan neraca penutup.
Setelah siklus ke-9, putaran siklus
kembali lagi ke siklus pertama, dan
demikian seterusnya. (Weygandt,1996).
Siklus a termasuk dalam proses identifikasi,
siklus b-f dan h-i merupakan
proses pencatatan, siklus g merupakan
proses komunikasi.
2.6 Jurnal
Transaksi dicatat berdasarkan
urutan kronologisnya dalam sebuah
jurnal sebelum ditransfer pada rekeningnya.
Sebuah jurnal dibuat untuk tiap
transaksi menunjukkan saldo debit dan
kredit yang mempengaruhi rekening
tertentu. Berdasarkan frekuensi terjadinya
jurnal dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Jurnal Umum
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya jarang atau nonrutin seperti
membayar pinjaman, penyesuaian di
akhir periode, dan jurnal penutup.
Jurnal umum ini meliputi :
o Jurnal penyesuaian
o Jurnal koreksi
o Jurnal penutup
2. Jurnal Khusus
Mencatat transaksi yang frekuensi
terjadinya sering/tinggi, jurnal khusus
menyederhanakan proses pencatatan
transaksi yang terjadi berulang dalam
jumlah besar. Jurnal khusus meliputi :

o Jurnal penjualan
o Jurnal pembelian
2.7 Buku Besar (General Ledger)
Setiap jurnal yang sudah dibuat
dipindahkan ke dalam buku besar
(general ledger) sesuai dengan kelompok
rekeningnya. Contoh :
Seperti pada contoh jurnal ,
Kas ®Masuk ke buku besar kas di
sisi debet
Piutang ®Masuk ke buku besar piutang
di sisi kredit
2.8 Laporan Keuangan
Tahapan terakhir dari proses
akuntansi adalah untuk mempersiapkan
laporan keuangan. Laporan keuangan ini
sangat penting bagi pihak manajemen,
kreditor dan investor.
Laporan keuangan ada 4 macam
yaitu :
1. Laba rugi (income statement)
Laba rugi menyajikan pendapatan dan
biaya serta hasil bersih pemasukkan
atau kerugian bersih dari perusahaan
untuk periode waktu tertentu.
2. Perubahan modal (statement of equity)
Merangkum perubahan modal pemilik
dalam periode waktu tertentu.
3. Neraca (balance sheet)
Neraca menyajikan aset, hutang, dan
modal pemilik terhadap bisnisnya pada
tanggal tertentu.
4. Arus kas (cash flow)
Merangkum informasi tentang kas
masuk (penerimaan kas) dan kas
keluar (pembayaran) untuk periode
waktu tertentu.