Selasa, 12 April 2011

ketahanan nasional

TNI AU Perkuat Teknologi Pertahanan Nasional

KBRN, Jakarta : TNI Angkatan Udara merupakan bagian pertama yang  tidak bisa ditinggalkan dari pertahanan nasional.  Filosofinya adalah siapkan keamanan NKRI, mempertahankan keutuhan wilayah Indonesia dan menyelamatkan kedaulatan NKRI. 

"TNI AU bagian pertama yang tidak bisa ditinggalkan dalam pertahanan, tanpa angkatan udara kita tidak akan bisa mempertahankan pertempuran. Kedua, TNI AU itu alutsistanya mahal dan ketiga support dari masyarakat itu penting agar kita bisa melakukan tugas dengan optimal," terang Wakil Asisten Operasi Kasau Marsekal Pertama TNI Bambang Soelistyo kepada RRI, Minggu (10/4).

Menurutnya, TNI AU diberikan kepercayaan oleh rakyat Indonesia untuk mempertahankan NKRI dan memanfaatkan alutsista yang ada untuk dikembangkan sesuai dengan yang ada.

"Prinsipnya kita diberikan kepercayaan oleh rakyat untuk berjuang dalam TNI AU. Kita paham betul, kesulitan dan kekurangan bangsa ini itu bertujuan untuk pertahanan," terangnya Bambang.

Yang utama, lanjutnya, dedikasi dan integritas terhadap Angkatan Udara. Dedikasi dan motivasi menjadi sangat mendasar dalam perjuangan pertahanan nasional.

Diakuinya, Mabes TNI AU bertugas untuk menyiapkan kesiapan operasioanal dalam pertahanan udara. Karena itu, lanjutnya, TNI AU membutuhkan struktur organisasi untuk mendukung tugas pokok dan alutsista yang modern dan baik, serta kesejahteraan yang memadai.

"Misalnya teknologi. Teknologi TNI AU itu berkaitan erat dengan perkembangan dan kemajuan manusia. Teknologi diwakili oleh manusia. Jadi manusia harus bisa mengawaki teknologi. Manusia dan teknologi harus bersinergi," pungkas alumnus AKABRI angkatan 1982 ini.

Terkait industri pertahanan, ungkapnya, TNI AU harus keluar dari ketergantungan dari industri luar negeri.
"Sekarang industri pertahanan adalah bagian dari Kementerian Pertahanan. Kemhan sudah bekerja keras untuk membangun sinergi industri untuk keluar ketergantungan teknologi," pungkasnya.

TNI AU, lanjutnya, sudah membuat armada di perbatasan yang didukung pangkalan udara. Di Pontianak, Kalimantan Barat terdapat pangkalan induk. "Kedepan kita akan membangun pangkalan udara di Tarakan," ujarnya.

Support masyarakat, ujarnya, penting agar TNI AU bekerja keras dan profesional sesuai dengan mandat masyarakat. TNI AU membutuhkan support masyarakat agar berkarya lebih optimal, baik saran maupun kritik.
Harapan kedepan, TNI AU mempunyai kemampuan tempur yang lebih optimal, sesuai dengan target jangka panjang.

"Harapan kita negara semakin maju dan pendapatan semakin bertambah, sehingga alokasi dana alutsista untuk TNI AU semakin meningkat," terang Marsekal Pertama yang menyukai makan tempe ini.

HUT ke-65 TNI Angkatan Udara, Sabtu (9/4) di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Peringatan HUT TNI AU ini dimulai dengan upacara yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono.